BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 11 Maret 2010

Jenis-Jenis Pupuk

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Pemupukan dapat diartikan sebagai cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang dilakukan dlam pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang normal.

Klasifikasi Pupuk

Pupuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan sumber

a. Pupuk alam

b. Pupuk buatan

2. Berdasarkan senyawa kimia

a. Pupuk organik

b. Pupuk anorganik

3. Berdasarkan kandungan hara

a. Pupuk tunggal

b. Pupuk majemuk

4. Berdasarkan reaksi

a. Pupuk masam

b. Pupuk basa

c. Pupuk netral

5. Berdasarkan bentuk

a. Pupuk padat

b. Pupuk cair

Pupuk Berdasarkan Sumbernya

a. Pupuk alam

Pupuk alam ialah pupuk yang terjadi secara alami di alam tanpa bantuan manusia atau melalui proses industri atau pabrik pupuk. Pupuk alam sering disamakan dengan pupuk organik karena kebanyakan pupuk alam itu terdiri dari senyawa organik.

Contoh pupuk alam adalah: pupuk kandang, pupuk hijau, guano, night soil, kompos, tepung tulang, tepung ikan, tepung darah, fosfat alam, dan garam selfeter.

Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternakyang dikandangkan, yaitu kotoran padat, cair (urine) yang tercampur dengan alas kandang (jerami) dan sisa-sisa makanan.

Pupuk hijau adalah bahan tanaman hijauan yang masih segar yang dibenamkan ke dalam tanah untuk menambah kandungan bahan organik dan unsur hara, terutama N.

Guano adalah pupuk alam yang berasal dari deposit kotoran burung-burung, kelelaar atau kalong yang banyak terdapat di gua-gua dan di hutan. Kotoran-kotoran ini berbentuk endapan yang karena pengaruh alam mengalami perubahan dan merupakan suatu pupuk fosfat alam organik. Kandungan haranya terutama N dan P, dan ada beberapa guano yang mengandung K. Kandungan hara yang paling tinggi biasanya P yang berasosiasi dengan Ca dalam bentuk Ca-P.

Fosfat alam merupakan batuan fosfat yang digiling halus, termasuk pupuk fosfat alam yang bersifat anorganik, sedangkan garam selfeter merupakan sedimen garam NaNO3 yang ditambang di negara Chili, yang dikenal dengan nama Chili Selfeter.

b. Pupuk buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik dengan kandungan unsur hara tertentu. Pada umumnya kandungan unsur haranya tinggi dan mudah larut di dalam tanah. Pupuk-pupuk buatan umumnya bersifat anorganik kecuali pupuk urea.

Pupuk buatan mudah diperoleh, kandungan haranya tinggi, mudah larut dan cepat diserap oleh akar tanaman, oleh karena itu, pupuk ini banyak digunakan oleh para petani dibandingkan dengan pupuk alam atau pupuk organik.

Pupuk ini mempunyai kelemahan, misalnya jika tidak diperhitungkan dengan baik dapat merusak lingkungan terutama didaerah perakaran tanaman. Pupuk ini juga tidak mengandung unsur hara mikro dan hanya unsur hara tertentu saja yang mempunyai kandungan konsentrasi yang tinggi seperti N, P, K, dan Mg. Contohnya urea (45-46% N), TSP (48% P2O5), KCl (50-60 K2O).

Pupuk Berdasarkan Senyawa Kimia

a. Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk dengan senyawa organik. Pupuk ini merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik dan biasanya mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Oleh karena itu, pemberian pupuk organik bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur tanah.

Pupuk organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, guano, tepung tulang, tepung ikan, bungkil, tepung darah, night soil, dll.

b. Pupuk anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia anorganik. Kebanyakan pupuk ini terdiri dari pupuk-pupuk buatan dengan kandungan hara yang tinggi.

Contoh pupuk anorganik antara lain: ZA (NH4)2SO4, ZK (K2SO4), MOP (KCl), TSP, SP36, dll.

Pupuk berdasarkan kandungan hara

a. Pupuk tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk. Unsur pupuk ada tiga, yaitu: Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Contoh pupuk ZA (NH4)2SO4 adalah pupuk tunggal yang hanya mengandung unsur N. Meskipun pupuk tersebut mengandung unsur hara sulfur, pupuk tersebut tidak digolongkan kepada pupuk majemuk, karena unsur sulfur bukanlah unsur pupuk tetapi unsur hara esensial.

b. Pupuk majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur pupuk. Pupuk majemuk dibedakan lagi menjadi pupuk majemuk lengkap dan pupuk majemuk tak lengkap. Pupuk majemuk lengkap adalah pupuk yang mengandung tiga unsur pupuk yakni NPK, sedangkan pupuk tidak lengkap terdiri dari kombinasi berikut: pupuk NP, pupuk NK, atau pupuk PK.

Pupuk Berdasarkan Reaksi (Keasaman)

Pupuk yang diberikan ke dalam tanah dapat mempengaruhi sifat kemasaman tanah. Pupuk yang dapat menurunkan pH tanah disebut dengan pupuk masam, pupuk yang dapat menaikkan pH tanha disebut dengan pupuk basa, dan ada pupuk yang bereaksi netral artinya tidak mempengaruhi kemasaman tanah.

Pupuk Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, pupuk dibedakan menjadi: pupuk padat dan pupuk cair.

Pupuk padat dibedakan dalam bentuk ukurannya seperti bentuk tepung (serbuk), bentuk kristal seperti gula pasir, bentuk granuler (butiran), bentuk pelet, bentuk tablet dan kaplet.

Pupuk dalam bentuk padat pada umumnya diaplikasikan melalui tanah atau akar tanaman. Namun demikian ada juga pupuk padat yang dapat diaplikasikan melalui daun asalkan pupuk tersebut bersifat larut sempurna di dalam air.

Pupuk cair dapat dibedakan dengan pupuk cairan dari pupuk padat yang larut di dalam air. pupuk padata yang larut sempurna di dalam air disebut solution fertilizer. Pupuk cair (liquid fertilizer) dalam bentuk suspensi umumnya diaplikasikan melalui daun tanaman tatapi juga dapat diaplikasikan melalui bagian-bagian tanaman.

Jenis-Jenis Pupuk dan Kegunaannya

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Pemupukan dapat diartikan sebagai cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang dilakukan dlam pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang normal.

Klasifikasi Pupuk

Pupuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan sumber

a. Pupuk alam

b. Pupuk buatan

2. Berdasarkan senyawa kimia

a. Pupuk organik

b. Pupuk anorganik

3. Berdasarkan kandungan hara

a. Pupuk tunggal

b. Pupuk majemuk

4. Berdasarkan reaksi

a. Pupuk masam

b. Pupuk basa

c. Pupuk netral

5. Berdasarkan bentuk

a. Pupuk padat

b. Pupuk cair

Pupuk Berdasarkan Sumbernya

a. Pupuk alam

Pupuk alam ialah pupuk yang terjadi secara alami di alam tanpa bantuan manusia atau melalui proses industri atau pabrik pupuk. Pupuk alam sering disamakan dengan pupuk organik karena kebanyakan pupuk alam itu terdiri dari senyawa organik.

Contoh pupuk alam adalah: pupuk kandang, pupuk hijau, guano, night soil, kompos, tepung tulang, tepung ikan, tepung darah, fosfat alam, dan garam selfeter.

Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternakyang dikandangkan, yaitu kotoran padat, cair (urine) yang tercampur dengan alas kandang (jerami) dan sisa-sisa makanan.

Pupuk hijau adalah bahan tanaman hijauan yang masih segar yang dibenamkan ke dalam tanah untuk menambah kandungan bahan organik dan unsur hara, terutama N.

Guano adalah pupuk alam yang berasal dari deposit kotoran burung-burung, kelelaar atau kalong yang banyak terdapat di gua-gua dan di hutan. Kotoran-kotoran ini berbentuk endapan yang karena pengaruh alam mengalami perubahan dan merupakan suatu pupuk fosfat alam organik. Kandungan haranya terutama N dan P, dan ada beberapa guano yang mengandung K. Kandungan hara yang paling tinggi biasanya P yang berasosiasi dengan Ca dalam bentuk Ca-P.

Fosfat alam merupakan batuan fosfat yang digiling halus, termasuk pupuk fosfat alam yang bersifat anorganik, sedangkan garam selfeter merupakan sedimen garam NaNO3 yang ditambang di negara Chili, yang dikenal dengan nama Chili Selfeter.

b. Pupuk buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik dengan kandungan unsur hara tertentu. Pada umumnya kandungan unsur haranya tinggi dan mudah larut di dalam tanah. Pupuk-pupuk buatan umumnya bersifat anorganik kecuali pupuk urea.

Pupuk buatan mudah diperoleh, kandungan haranya tinggi, mudah larut dan cepat diserap oleh akar tanaman, oleh karena itu, pupuk ini banyak digunakan oleh para petani dibandingkan dengan pupuk alam atau pupuk organik.

Pupuk ini mempunyai kelemahan, misalnya jika tidak diperhitungkan dengan baik dapat merusak lingkungan terutama didaerah perakaran tanaman. Pupuk ini juga tidak mengandung unsur hara mikro dan hanya unsur hara tertentu saja yang mempunyai kandungan konsentrasi yang tinggi seperti N, P, K, dan Mg. Contohnya urea (45-46% N), TSP (48% P2O5), KCl (50-60 K2O).

Pupuk Berdasarkan Senyawa Kimia

a. Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk dengan senyawa organik. Pupuk ini merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik dan biasanya mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Oleh karena itu, pemberian pupuk organik bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur tanah.

Pupuk organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, guano, tepung tulang, tepung ikan, bungkil, tepung darah, night soil, dll.

b. Pupuk anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia anorganik. Kebanyakan pupuk ini terdiri dari pupuk-pupuk buatan dengan kandungan hara yang tinggi.

Contoh pupuk anorganik antara lain: ZA (NH4)2SO4, ZK (K2SO4), MOP (KCl), TSP, SP36, dll.

Pupuk berdasarkan kandungan hara

a. Pupuk tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk. Unsur pupuk ada tiga, yaitu: Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Contoh pupuk ZA (NH4)2SO4 adalah pupuk tunggal yang hanya mengandung unsur N. Meskipun pupuk tersebut mengandung unsur hara sulfur, pupuk tersebut tidak digolongkan kepada pupuk majemuk, karena unsur sulfur bukanlah unsur pupuk tetapi unsur hara esensial.

b. Pupuk majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur pupuk. Pupuk majemuk dibedakan lagi menjadi pupuk majemuk lengkap dan pupuk majemuk tak lengkap. Pupuk majemuk lengkap adalah pupuk yang mengandung tiga unsur pupuk yakni NPK, sedangkan pupuk tidak lengkap terdiri dari kombinasi berikut: pupuk NP, pupuk NK, atau pupuk PK.

Pupuk Berdasarkan Reaksi (Keasaman)

Pupuk yang diberikan ke dalam tanah dapat mempengaruhi sifat kemasaman tanah. Pupuk yang dapat menurunkan pH tanah disebut dengan pupuk masam, pupuk yang dapat menaikkan pH tanha disebut dengan pupuk basa, dan ada pupuk yang bereaksi netral artinya tidak mempengaruhi kemasaman tanah.

Pupuk Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, pupuk dibedakan menjadi: pupuk padat dan pupuk cair.

Pupuk padat dibedakan dalam bentuk ukurannya seperti bentuk tepung (serbuk), bentuk kristal seperti gula pasir, bentuk granuler (butiran), bentuk pelet, bentuk tablet dan kaplet.

Pupuk dalam bentuk padat pada umumnya diaplikasikan melalui tanah atau akar tanaman. Namun demikian ada juga pupuk padat yang dapat diaplikasikan melalui daun asalkan pupuk tersebut bersifat larut sempurna di dalam air.

Pupuk cair dapat dibedakan dengan pupuk cairan dari pupuk padat yang larut di dalam air. pupuk padata yang larut sempurna di dalam air disebut solution fertilizer. Pupuk cair (liquid fertilizer) dalam bentuk suspensi umumnya diaplikasikan melalui daun tanaman tatapi juga dapat diaplikasikan melalui bagian-bagian tanaman.