Budidaya Nanas (Ananas comosus)
Buah nenas (Ananas comosus) muda mempunyai mata berwarna kelabu atau hijau muda, kelopak kecil-kecil yang menutupi separuh dari mata dan berwarna kelabu keputih-putihan sehingga buah tampak kelabu. Apabila buah telah tumbuh maksimal (tua atau mature) dan sejalan dengan proses pematangan maka warnanya berubah. Warna mata pada buah nenas red Spanish menjadi cokelat kemerahan, kuning atau oranye muda. Untuk jenis smooth cayenne seperti nenas Palembang warnanya kuning muda atau kuning emas.
Tanaman tahan terhadap tanah asam yang mempunyai pH 3-5, tetapi paling baik adalah pH tanah antara 5-6,5. Oleh karena itu, tanaman nenas bagus pula dikembangkan di lahan gambut . Tanaman nenas dapat tumbuh di tempat terbuka, tetapi dapat pula tumbuh subur di tempat ternaungi pohon besar. Namun, di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari terik, buahnya sering hangus. Di daerah beriklim kering (4-6 bulan kering), tanaman ini masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanah antara 50-150cm. Hal ini disebabkan akarnya dangkal, tetapi tanaman mampu menyimpan air
Aktivitas enzim bromelin ditentukan berdasarkan metode Murachi dengan menggunakan substrat kasein. Sebanyak 0,5 ml kasein (10mg/ml) direaksikan dengan 0,5 ml enzim dan 8 ml larutan buffer fosfat. Untuk mendapatkan kondisi optimum aktivitas enzim, maka dibuat variasi suhu, pH, serta lama inkubasi terhadap aktivitas enzim. Setelah diinkubasi, ke dalam campuran reaksi ditambahkan 1 ml larutan asam trikloroasetat 30%. Panaskan lagi pada suhu yang sama selama 30 menit. Protein yang terkoagulasi dipisahkan dengan kertas filtrat yang diperoleh diukur absorbansinya pada panjang gelombang 280 nm. Sebagai kontrol digunakan enzim yang telah dimat ikan aktivitasnya melalui pemanasan. Unit aktivitas dinyatakan dalam 1 mikro mol tirosin yang dihasilkan per ml enzim dalam15 menit pada kondisi percobaan. Untuk mengetahui jumlah tirosin yang dihasilkan digunakan kurva standar tirosin.
Dari proses isolasi enzim bromelin dari bonggol nenas diperoleh ativitas enzim sebesar 107,80 unit/ml pada kondisi pH 7,5, suhu 550C dengan lama inkubasi 15 menit. Dari proses imobilisasi enzim bromelin dengan menggunakan kkaragenan sebagai matriks polimer diperoleh aktivitas enzim 26 unit/ml pada kondisi pH 7,5 suhu 600C dengan lama inkubasi 15 menit.Teknologi imobilisasi dapat meningkatkan difat termostabil dari enzim bromelin. Enzim imobil mempunyai kemampuan untuk digunakan secara berulang
Analisis mengenai pengaruh variasi konsentrasi NaCl (0,0%, 5,0%, 10,0%, 15,0% dan 20,0% b/b) terhadap hidrolisis protein ikan lemuru menunjukkan bahwa kondisi optimum hidrolisat tercapai pada konsentrasi NaCl 15,0% b/b. Hidrolisat protein ikan tersebut mengandung protein terlarut sebesar 4,23% dengan berat molekul kurang dari 14,2 x 10 3 Da, dan derajat hidrolisis yang dimiliki sebesar 33,48%.
Manfaat Nenas (Ananas comosus) untuk Kesehatan
Nenas memiliki segala macam manfaat. Berdasarkan kandungan nutrisinya, ternyata kulit buah nenas mengandung karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Kulit nenas mengandung 81,72 % air; 20,87 % serat kasar; 17,53 % karbohidrat; 4,41 % protein dan 13,65 % gula reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup tinggi tersebut maka kulit nenas yang memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia, salah satunya etanol melalui proses fermentasi. Efek farmakologis dan hasil penelitian terhadap pengaruh penambahan sari buah nenas terhadap mutu susu sapi telah dilakukan. Ternyata, pada penambahan 3,4 ml sari buah nenas diperoleh populasi bakteri terendah, yaitu 37,60x 10' sel/ml dan kadar lemak tertinggi 7,594%. Pada penambahan 3,2 ml sari buah nenas diperoleh kadar protein tertinggi 19,138%.
Nanas memang berpotensi menjadi tanaman obat. Menurut Dr Setiawan Dalimartha dalam bukunya yang berjudul, “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia”, enzim bromelain dalam buah nanas berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah (blood coagulation). Kandungan serat nanas yang cukup tinggi, cocok mengobati sembelit. Makan buah nanas, sama artinya mengonsumsi obat pencahar (konstipasi). Efeknya, buang air besar yang tadinya tersendat, menjadi lancar kembali. Nanas juga cukup baik dikonsumsi oleh orangorang yang sedang sakit.
Dalam nanas terkandung zatzat yang dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam tubuh. Nanas merupakan buahbuahan yang mengandung banyak vitamin dan berfungsi sebagai tanaman obat. Selain vitamin A, vitamin C, kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfor, dekstrosa, sukrosa, juga enzim bromelain. Enzim bromelain dalam nanas, selain berkhasiat untuk antiradang, juga membantu pencernaan di lambung, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan mencegah penggumpalan darah.
Kandungan serat dalam nanas terbilang tinggi dan cocok sebagai obat untuk sembelit sehingga nanas dapat menjadi obat pencahar bagi mereka yang sulit buang air besar. Nanas juga baik dikonsumsi saat sedang sakit karena dalam nanas terkandung zat-zat yang dapat membantu menyerap obat ke dalam tubuh.
Sembelit
§ Pilih 3 buah nanas yang belum masak. Kupas dan cuci bersih. Parut atau jus, kemudian peras airnya. Minum air perasan nanas 2 kali sehari setelah makan. Masing-masing setengah gelas.
§ Cuci bersih 300 gram buah papaya, 200 gram nanas setengah matang, lalu haluskan dengan blender, tambahkan air sebanyak 200 mL.
KESIMPULAN
1. buah nanas berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah (blood coagulation).
2. Kandungan serat nanas yang cukup tinggi, cocok mengobati sembelit. Makan buah nanas, sama artinya mengonsumsi obat pencahar (konstipasi).
3. obat untuk semebil yaitu cuci bersih 300 gram buah papaya, 200 gram nanas setengah matang, lalu haluskan dengan blender, tambahkan air sebanyak 200 mL
4. Dari proses isolasi enzim bromelin dari bonggol nenas diperoleh ativitas enzim sebesar 107,80 unit/ml pada kondisi pH 7,5, suhu 550C dengan lama inkubasi 15 menit.
.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2008. Nanas, Pelangsing tubuh. Diakses dari http://www.fk.undip.ac.id.
Hadju, V., 2010. Nanas Menghambat Serbuan Penyakit Serius. Koran Juni 2010. Diakses dari http://www.fajar.co.id.
Handayani, W., A. A. I. Ratnadewi, dan A. B. Santoso, 2007. Pengaruh Variasi Konsentrasi Sodium Klorida terhadap Hidrolisis Protein Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Bleeker, 1853) oleh Protease Ekstrak Nanas (Ananas comosus [L.] Merr. var. Dulcis) Jurnal Teknologi Proses Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia 6(1) Januari 2007: 1 – 9. ISSN 1412-7814
Sebayang, F., 2006. Pengujian Stabilitas Enzim Bromelin Yang Diisolasi Dari Bonggol Nanas Serta Imobilisasi Menggunakan Kappa Karagenan. Jurnal Sains Kimia Vol. 10, No.1, 2006: 20–26.